Chibernews.co.id, Babakan Madang, –Pasca insiden penggerebekan yang terjadi pada Jumat malam (4/4) lalu, rumah kos yang terletak di Gang Menteng, Kampung Babakan, RT 06/06, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, tampak sepi dan tidak beraktivitas. Pantauan awak media pada Selasa pagi (8/4) menunjukkan bahwa pintu rumah kos tertutup rapat, dan tidak ada tanda-tanda kehadiran penghuni, Minggu, (13 April 2025).
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa sejak penggerebekan dilakukan, tidak terlihat lagi aktivitas seperti sebelumnya.
“Sejak kejadian kemarin, tempat itu langsung sepi. Biasanya banyak tamu keluar masuk, tapi sekarang tidak ada lagi. Pintu selalu tertutup,” ujar warga.
Menurut warga, tempat tersebut sebelumnya dikenal sebagai kos khusus putri. Namun, belakangan warga mencurigai adanya penyalahgunaan tempat karena sering terlihat pasangan muda-mudi keluar masuk dalam waktu yang singkat. Kecurigaan itu memuncak hingga akhirnya warga, dengan didampingi aparat desa, melakukan penggerebekan untuk mencegah tindakan anarkis.
Hasil penggerebekan mengejutkan warga: ditemukan sembilan pasangan bukan suami istri di dalam kamar. Dari hasil penelusuran, beberapa dari mereka mengaku menemukan lokasi tersebut melalui aplikasi kencan yang mengarahkan ke sebuah hotel bernama Urbanview Sentul City, sesuai dengan hasil pencarian Google. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa tempat tersebut bukan sekadar rumah kos, melainkan telah beroperasi sebagai penginapan tanpa izin resmi.
Pemerintah Desa Cijayanti dan pihak kepolisian dari Polsek Babakan Madang memberikan tanggapan saat dikonfirmasi pada 8 April 2025. Kepala Desa Cijayanti, H. Akhmad Paujan, S.Kep, dan AKP Dede Lesmana, Kanit Reskrim Polsek Babakan Madang, menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
“Kami sedang mendalami kasus ini, termasuk dugaan penyalahgunaan izin dan pelanggaran hukum lainnya,” ujar AKP Dede Lesmana.
Sementara itu, Ketua MUI Desa Cijayanti, KH. Sirojudin, dalam wawancara terpisah, menyayangkan kejadian tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
Warga berharap aparat berwenang dapat menindak tegas pelanggaran yang terjadi dan memastikan kawasan pemukiman tetap kondusif serta bebas dari praktik-praktik yang meresahkan masyarakat.