Chibernews.co.id,Pamekasan–Makin maraknya peredaran rokok ilegal yang beredar di pulau Madura, tentunya hal ini menjadi sorotan tajam khususnya dari DPC Aliansi Madura Indonesia Pamekasan yang dinahkodai oleh Rosi Kancil untuk menyikapi persoalan ini.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Rosi saat menyampaikan kekecewaannya di kantor Beacukai Pamekasan yang menyatakan bahwasanya selama ini kinerja dari petugas Beacukai tidak ada kejelasan maupun transparansi dalam mengungkap peredaran rokok ilegal.
Ia menyatakan bahwasanya tidak melarang para pengusaha rokok yang ada di Madura untuk berinvestasi, namun alangkah baiknya jika para pengusaha yang merasa kesulitan untuk mendapatkan izin, untuk dilakukan pembinaan lebih insentif.
“Jika selama ini beacukai mengamankan barang bukti rokok ilegal, namun hal tersebut hanyalah sebagai formalitas belaka, faktanya setelah dilakukan penangkapan lalu beberapa saat kemudian akan dilepas kembali, apakah seperti ini peran dari Beacukai jangan mlempem,” tandas Rosi Kancil (6/1) saat menyampaikan kekecewaannya di kantor Beacukai Pamekasan.
Sementara itu, pihak Beacukai Pamekasan yang diwakili oleh Aswad selaku bidang kepatuhan internal menyampaikan bahwasanya dirinya tidak mengelak apa yang disampaikan oleh DPC AMI Pamekasan karena mengingat keterbatasan SDM.
Perihal beacukai yang telah mengamankan rokok ilegal, memang yang dimusnahkan di Polres Pamekasan hanya sekedar seremonial, namun kami memilih pemusnahan di Mojokerto, karena ada hal-hal yang tidak diinginkan yakni ada gejolak ancaman intervensi terhadap beacukai.
“Jadi kami saat ini kami akui kurangnya keterbatasan SDM, namun disini kami sudah melaksanakan operasi di bulan bulan tertentu untuk melaksanakan operasi penindakan penutupan industri rokok ilegal,” jelas Aswad.
Tentunya mendengar pernyataan tersebut, DPC AMI Pamekasan merasa kecewa bahkan tidak ada ketegasan yang disampaikan Aswad, saat ditanya langkah apa yang bakalan diambil oleh Beacukai Pamekasan.
Untuk itu, Aliansi Madura Indonesia bakal menggelar aksi lanjutan di Kanwil Beacukai Jatim 1 untuk meminta untuk mencopot kepala Beacukai Pamekasan dan memecat Aswad selaku petugas bidang kepatuhan internal.