Chibernews.co.id, Kota Batu – Kepala BNN Kota Batu siapkan Program kerja diakhir tahun 2024 dan menjelang perayaan natal dan tahun baru 2025 Nataru, BNN Kota Batu tengah gencar memerangi bahaya peredaran narkoba di seluruh wilayah Kota Batu.
Dimana salah satunya dengan melaksanakan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), dengan tujuan untuk memerangi bahaya penyalahgunaan maupun peredaran narkoba.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Badan Narkotika (BNN) Kota Batu, AKBP Renny Puspita menjelaskan, bakal fokus utama pada peningkatan upaya pemulihan penyalahguna narkoba, penguatan resiliensi keluarga, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah Kota Batu.
“Kami ingin melihat sejauh mana IBM dapat memberikan dampak yang nyata dalam mengatasi masalah narkoba. Selain itu, Kami juga ingin memastikan bahwa IBM menjadi alternatif rujukan layanan rehabilitasi yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat,” terang AKBP Renny kepada awak media, pada Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, merujuk pada Badan Narkotika Nasional (BNN RI) Pusat melalui Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) Deputi Bidang Rehabilitasi tengah gencar mengevaluasi program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang telah berjalan sepanjang tahun 2024.
“Program yang melibatkan 418 unit IBM di seluruh Indonesia ini bertujuan untuk menjangkau penyalahguna narkoba melalui pendekatan kepada masyarakat, seperti halnya juga di Kota Batu, yang kami terapkan dan diaplikasikan,” ungkap AKBP Renny.
Dirinya menambahkan, di momen tahun baru 2025 ini, ancaman bahaya narkoba di Kota Batu menjadi tantangan terbesar bagi BNN Kota Batu, terlebih Kota Batu menjadi jujugan bagi para wisatawan yang berkunjung.
“Salah satu amunisi BNN Kota Batu dalam perang melawan narkoba, dengan membentuk dua program unggulan tersebut. Kami mengajak masyarakat untuk turut bergerak aktif dalam memerangi penyalahgunaan maupun peredaran narkoba di lingkungannya masing-masing secara aktif dan mandiri,” urai AKBP Renny.
Pada program yang dimaksud, lanjut AKBP Renny, BNN Kota Batu berupaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan intervensi berkelanjutan terhadap penyalahguna dan peredaran narkoba yang diselenggarakan pihaknya untuk masyarakat Kota Batu.
“Dengan begitu keterbatasan akses terhadap rehabilitasi karena faktor geografis, biaya, maupun stigma negatif masyarakat dapat diminimalisir. Karena kami juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar lembaga dalam upaya P4GN. Kolaborasi Tim Asesmen Terpadu (TAT) dengan melibatkan Kesbangpol, Kepolisian, dan juga Kejaksaan serta Tim Kesehatan serta peran aktif masyarakat Kota Batu, merupakan kunci penting untuk menciptakan pendekatan yang komprehensif dalam menghadapi permasalahan narkotika, mulai dari pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat hiburan malam karaoke hingga penegakan hukum yang tegas, dan rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba,” sebutnya.
Melalui program tersebut, masih kata AKBP Renny, diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara tiap-tiap lembaga maupun institusi pemerintahan serta meningkatkan efektivitas program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), terutama dalam menangani peredaran narkotika dan memberikan rehabilitasi yang lebih baik bagi korban penyalahgunaan narkotika di Kota Batu.
“Maka dari itu, tentunya kami sangat optimis sekali, bahwa dengan dukungan dari semua pihak, program kami BNN Kota Batu dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan narkoba di Kota Batu. Mari kita bersama-sama memerangi bahaya narkoba,” tutup AKBP Renny.