Chibernews.co.id, Kota Batu – Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) Kepala Kejaksaan Negeri Batu berkolaborasi dengan Kadisparta Kota Batu, menggelar mocopat idol ke-4 di halaman Gedung Kejaksaan Negeri Batu pada Sabtu, (7/12/2024).
Kepala Kejaksaan Negeri Batu, Didik Adhyotomo, S.H., M.H., CSSL., mengatakan kegiatan ini, merupakan rutinitas yang berkelaborasi antara Kejaksaan Negeri Batu dengan Pemerintah Kota Batu, yang keempat kalinya.
“Kami sangat mendukung kegiatan tentang pelestarian budaya. Terkait dengan mocopat ini tentunya kita merasa bangga, bahwasanya di tengah era globalisasi Pemerintah Kota Batu khususnya masih memberikan dukungan khusus terkait pelestarian budaya yang berada di Kota Batu,” terangnya.
Ia jelaskan, pada kegiatan ini terutama bagi anak-anak semuanya yang sebagai generasi penerus ikut melestarikan adat dan budaya.
“Tentu harapan kita adalah semoga akan bermunculan terus menerus generasi – generasi muda untuk melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Dikatakannya, kegiatan mocopat ini berawal pada tahun 2022, dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, dan mendapatkan rekor muri dari Negara Republik Indonesia.
“Sehingga kami merasa berkewajiban untuk terus mempertahankan dan melestarikanya, maka kegiatan ini merupakan salah satu membawa marwah nama Kota Batu. Harapan kami semoga kegiatan ini bisa menumbuhkan generasi – generasi muda dan animo masyarakat, tentunya untuk mempertahankan seni budaya yang ada di Kota Batu,” harapnya.
Pj. Wali Kota Batu, Dr. Aries Agung Paewai, S.STP.M.M juga mengapresiasi dengan adanya acara mocopat idol ke-4. Iapun tidak menyangka bahwa Kejaksaan Negeri Batu bisa turut memberikan tempatnya serta ikut dalam melestarikan adat, dan budaya jawa khususnya mocopat.
“Saya tidak menyangka bahwa mocopat ini terus berlanjut, dan teryata hal ini merupakan salah satu tradisi yang melanjutkan pesan – pesan para leluhur kita semua. Kegiatan ini sangat baik dikarenakan diawali dari anak – anak usia dini untuk mengenalkan budaya jawa asli Indonesia. Kalau sejak usia dini sudah diperkenakan maka budaya ini, akan tetap terjaga kelestarianya, siapa lagi yang meneruskan budaya – budaya kita kalau tidak anak-anak kita,” ucapnya.
Kendati demikian, ia berharap kegiatan seperti ini terus digalakan pada tahun – tahun berikutnya, dan jangan sampai berhenti, karena hal ini merupakan bagian berkolaborasi antara Pemerintah Kota Batu dan Kejaksaan negeri Batu.
“Jadi, tidak hanya dikalangan pemerintah saja. Namun juga bisa jadi di instansi – instansi yang lainya, seperti kepolisian dan lain – lain untuk melakukan hal yang sama. Mudah mudahan kita mendapat bibit – bibit unggul dalam mencintai budayanya, mencintai daerahnya, dengan adanya mocopat idol ini. Semoga anak – anak ini berprestasi terus untuk menghasilkan anak – anak yang cerdas berakhlak dan berbudiluhur serta mencintai budayanya,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Drs. Arief As Siddiq, menambahkan Idol Mocopat ke-4 ini diperuntukan bagi SD/MI se-Kota Batu.
“Pada kegiatan ini didatangkan beberapa dewan juri antara lain, Hari Aripin yang merupakan ketua Lembaga Budaya Akur Makaryo Budaya Pesanggrahan, Puji Ningtyas, yang memiliki keahlian olah vokal dan instrumen gamelan, juga pengurus aktif sanggar seni putro wong solo, penggagas kolaborasi musik tradisi jawa dan korea. Juri selanjutnya Tri Suro, yang merupakan sutradara wayang karakter Brawijaya 2024, juga merupakan penata sambut wayang kulit pentas kolaborasi asmara dana, yang menguasai olah vokal dan instrumen gamelan jawa,” tandasnya.