Chibernews.com, Pandeglang Bantenย – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pandeglang melakukan bakti sosial (Baksos) kapada sekitar 120 kepala keluarga (KK) warga Kampung Cimenteng, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Selasa 22 Desember 2020.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang H. Endang mengatakan, sebagian warga kampung tersebut ditengarai sempat menjadi pengikut aliran Hakdat, sebuah aliran kepercayaan yang telah dinyatakan menyimpang dari ajaran Islam oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang.
“Kampung Cimenteng sengaja dipilih sebagai lokasi baksos, mengingat di kampung tersebut sebagian warganya sempat terpapar aliran Hakdat,” kata kepala Kemenag Kabupaten Pandeglang H Endang, Rabu 23 Desember 2020.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Kasubbag Tata Usaha, para Kepala Seksi, Kepala KUA, penyuluh Agama Islam dan Dharma Wanita Persatuan Unit Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang. Hadir pula Ketua MUI Kecamatan Sumur KH. Zaenudin Abasi dan Kades Tamanjaya Ade Sutonih.
Menurutnya, dalam menyalurkan bantuan tersebut rombongan Kemenag Pandeglang berjalan kaki menyambangi rumah Sahim, mantan tokoh aliran Hakdat yang tinggal terpisah dari pemukiman utama sejauh satu kilometer.
“Bantuan tersebut diterima langsung oleh pak Sahim, dilakukan serah terima bantuan secara simbolis dari Kemenag Kabupaten Pandeglang kepada Sahim dan keluarganya serta Kades Tamanjaya Ade Sutonih. Adapun bantuan yang diberikan berupa sembako sebanyak 50 paket, selimut, Al Quran dan santunan bagi yatim,” tuturnya, seraya mengatakan bakti sosial tersebut merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-75.
Ketua MUI Kecamatan Sumur KH. Zaenudin Abasi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegaitan baksos tersebut. “Alhamdulillah kami sangat mengapresiasi bakti sosial dari Kementerian Agama. Baksos ini menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah yang sedang dibutuhkan oleh warga Cimenteng. Kami dari MUI juga sudah merencanakan akan mengadakan pembinaan keagamaan secara rutin,” ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Kades Tamanjaya Ade Sutonih. Menurut Ade, pihaknya juga sedang mematangkan rencana pembinaan dengan Ustadz Sarmedi, penyuluh agama Islam (PAI) yang bertugas di Desa Tamanjaya dan Tunggaljaya. “Kami sedang merumuskan metode yang sesuai, apakah mau dilakukan door to door atau kolektif,” ujarnya.
Jurnalis Baedi Muhtar
Editor (ds)